REFERENSIBERITA.COM_Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan memenuhi undangan resmi dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 18–20 Juni 2025. Dalam lawatannya, Prabowo dijadwalkan menghadiri salah satu forum ekonomi paling bergengsi di dunia, Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.
Undangan tersebut dinilai sebagai bentuk pengakuan atas peran dan wibawa Prabowo di mata komunitas global. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menilai bahwa kepercayaan dunia internasional terhadap Prabowo menjadi bukti kuat atas kualitas kepemimpinan Presiden RI yang ke-8 itu.
“Itu menunjukkan kewibawaan dan kepercayaan dunia internasional terhadap Pak Prabowo, dan juga kepercayaan dalam negeri yang sangat tinggi,” ujar Maruarar kepada wartawan, Senin (16/6/2025).
Baca Juga: Prabowo Berangkat ke Singapura untuk Bahas Kerja Sama dengan Presiden dan PM
Maruarar juga menggarisbawahi filosofi politik yang konsisten dipegang Prabowo, yakni “satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit”. Menurutnya, prinsip ini menjelaskan mengapa Prabowo selama ini mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai tokoh penting dalam negeri, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Politik Pak Prabowo itu selalu merangkul, bukan memukul. Prinsip seribu teman terlalu sedikit itulah yang membuatnya bisa diterima di banyak kalangan, baik nasional maupun internasional,” tegas Maruarar.
Filosofi ini bukan hanya jargon kosong. Dalam forum internasional Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Turki pada April lalu, Prabowo mengingatkan bahwa prinsip itu menjadi dasar keberhasilan diplomasi damai ASEAN selama beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Presiden Prabowo Langsung Turun Tangan Soal Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut, Keputusan Segera Diambil
“Seribu teman terlalu sedikit. Satu musuh terlalu banyak. Kalimat ini sangat sederhana, tapi sulit untuk diwujudkan,” kata Prabowo saat itu. Ia menegaskan bahwa meski ASEAN memiliki banyak perbedaan, kawasan ini lebih memilih diplomasi dan dialog ketimbang konflik.
“Kadang bicara itu membosankan, tapi jauh lebih baik daripada bertikai,” ujarnya.
Kunjungan Prabowo ke Rusia dan keikutsertaannya dalam SPIEF 2025 akan menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi global, sekaligus menunjukkan arah politik luar negeri Indonesia yang netral, terbuka, dan berprinsip damai.
Artikel Terkait
Prabowo Berangkat ke Singapura untuk Bahas Kerja Sama dengan Presiden dan PM