Baca Juga: Pengaturan Jabatan Sipil Polisi Dipertanyakan, Mahfud Sebut Perkap Bertentangan 2 Undang-Undang
Ia memaparkan, selama ini nilai ekonomi Indonesia kerap disebut berada di angka Rp25.000 triliun. Namun, angka tersebut dinilainya tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
“Ekonomi Indonesia bukannya 25.000 triliun, sesungguhnya saat ini ekonomi kita sudah 31–32.000 triliun, tapi 7 triliun itu enggak tercatat,” lanjutnya.
Sumber Daya Alam dan Kualitas SDM Jadi Sorotan
Dalam kesempatan yang sama, Hashim juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap sumber daya alam. Ia mengingatkan bahwa cadangan sumber daya alam nasional diperkirakan hanya akan bertahan sekitar 50 tahun ke depan.
“Sumber daya alam kita 50 tahun lagi habis,” ujarnya.
Karena itu, Hashim menilai Indonesia harus segera memanfaatkan momentum yang ada saat ini sembari meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hashim membandingkan kondisi Indonesia dengan Korea Selatan pada dekade 1960-an.
“Tahun 60 ekonomi Indonesia jauh di atas Korea Selatan. (Sekarang) ekonomi kita per kapita 1/10 dari Korea Selatan,” kata Hashim.
Menurutnya, penyebab utama ketertinggalan tersebut adalah kualitas sumber daya manusia, terutama di sektor pendidikan.
“Adalah sumber daya manusia, tidak ada jawaban lain,” tegas Hashim.
Ia menambahkan, mutu pendidikan nasional Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain.
“(Mutu pendidikan nasional) di antara 70 negara Indonesia ketinggalan jauh kita peringkat nomor 63 dari 70 negara,” pungkasnya.