Tangis Warga di Desa Pedalaman Aceh Tamiang usai Dilanda Banjir Bandang, Ceritakan Berhari-hari Kesulitan Cari Makan

photo author
- Rabu, 17 Desember 2025 | 23:58 WIB
Menyoroti cerita pilu seorang pria di desa pedalaman Aceh Tamiang yang menjadi korban bencana banjir bandang. (TikTok.com/@gracefie)
Menyoroti cerita pilu seorang pria di desa pedalaman Aceh Tamiang yang menjadi korban bencana banjir bandang. (TikTok.com/@gracefie)

JAKARTA, REFERENSIBERITA.COM - Beredar video di media sosial (medsos) tentang seorang pria di desa pedalaman Aceh Tamiang yang mengungkapkan kondisi terkini usai daerahnya dilanda banjir bandang.

Baca Juga: Nestapa Korban Banjir Aceh Tamiang: 3 Hari Menahan Haus, Akhirnya Dapat Bantuan Beras 2 Gelas

Sebelumnya, Aceh Tamiang menjadi menjadi salah satu wilayah yang terdampak bencana besar itu yang terjadi pada akhir November 2025 lalu.

Kini, seorang pria yang merupakan warga di Desa Juar, Kec. Sekerak, Aceh Tamiang, mengaku sampai sekarang belum benar-benar mendapat bantuan.

Dalam unggahan TikTok @gracefie pada Rabu, 17 Desember 2025, disebutkan pria tersebut hingga kini masih bertahan di desanya yang kini hancur diterjang banjir bandang.

"Mereka masih bertahan dengan keterbatasan. Mohon perhatian dan uluran tangan," demikian tertulis dalam postingan tersebut.

Dengan suara lirih, seorang pria tua di Aceh Tamiang bercerita kepada relawan tentang hari-hari yang ia jalani setelah musibah melanda.

Pria itu juga mengaku, tanpa bantuan para relawan, dirinya tak tahu harus makan apa.

Lantas, bagaimana pengakuan seorang korban di desa pedalaman Aceh Tamiang itu? Berikut ini ulasannya.

Baca Juga: Ketulusan di Tengah Banjir Aceh: Ketua Posko Ini Pilih Arahkan Donatur ke Kampung Sekumur yang Minim Bantuan

Kelaparan Melanda Warga di Desa Juar

Dalam kesempatan yang sama, pria tersebut mengaku tanpa bantuan dari para relawan, dirinya akan merasakan kelaparan.

"Kalau kami tidak dibantu dengan kawan-kawan (relawan), kami tidak makan selama berhari-hari," kata pria itu.

Terlihat, di desa tersebut, akses jalan yang masih dipenuhi lumpur dan sulitnya jaringan komunikasi yang bisa dijangkau para korban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alya Ulfah

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X