Setelah Sukarno, Prabowo Presiden Paling Sering Kunjungi ITB

photo author
- Kamis, 7 Agustus 2025 | 18:36 WIB

BANDUNG, REFERENSIBERITA.COM— Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto merupakan presiden yang paling sering mengunjungi kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) setelah Presiden pertama RI, Sukarno.

Hal ini disampaikan Brian dalam laporannya saat membuka acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo. Sebelum menjabat sebagai menteri, Brian merupakan Guru Besar di ITB.

Baca Juga: Warga di ITB Antusias Sambut Prabowo: Kami Bangga, Bahagia

“Tadi Pak Rektor (ITB) melaporkan kepada kami bahwa presiden yang saat aktif menjabat, mengunjungi ITB adalah Bapak Presiden Prabowo yang kedua setelah Presiden Soekarno,” kata Brian di ITB, Kamis (7/8).

Brian menuturkan, KSTI menjadi ruang pertemuan antara peneliti, pelaku industri, dan pembuat kebijakan dalam menciptakan serta mengembangkan inovasi. Acara ini juga digelar dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus.

Baca Juga: Bicara Bebas di ITB, Prabowo: Ini Forum Ilmiah, Jangan Dipolitisasi

“Konvensi ini juga dilaksanakan sebagai salah satu peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2025,” tuturnya.

“Ini adalah kesempatan besar bagi kita semua untuk bersama-sama memikul tugas mulia dan memajukan bangsa, menguasai IPTEK untuk kemajuan industri dan melahirkan SDM-SDM unggul yang siap memikul berbagai tugas negara dengan penuh kejujuran dan penuh integritas,” lanjutnya.

Baca Juga: Antusias Warga Bertemu Prabowo Naik Kereta Cepat Whoosh Kembali ke Jakarta

Kehadiran Presiden Prabowo dalam acara ini disambut antusias oleh peserta dan sivitas akademika. Rathi Gandini, peneliti dari Universitas Padjajaran (UNPAD), mengaku bangga booth risetnya dikunjungi langsung oleh Presiden RI.

“Tentu saja kami bangga, bahagia, mudah-mudahan apa yang sudah kita produksi di UNPAD ini, yang sudah kita buat, inovasi-inovasi ini bisa menjadi komersil dan dihilirisasi sehingga menjadi dampak ekonomi juga kepada masyarakat di luar,” ungkapnya.

Rathi juga berharap dukungan pemerintah terhadap riset di perguruan tinggi terus diperkuat.

“Harapannya semoga bisa membantu kita di Universitas, dari mulai riset sampai ke hilirnya ini dibantu dari segi pendanaan ataupun segala macam untuk kita lebih maju lagi,” ujarnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X