Bupati Gunungkidul Minta Penerima Bansos Diperketat, Masih Beli Rokok dan Skincare Bakal Dianggap Mampu

photo author
- Selasa, 22 Juli 2025 | 20:00 WIB
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih ingatkan penerima bansos untuk hanya menggunakan uang bagi kebutuhan pokok. (Instagram/endah_subekti_k)
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih ingatkan penerima bansos untuk hanya menggunakan uang bagi kebutuhan pokok. (Instagram/endah_subekti_k)

 


REFERENSIBERITA.COM- Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih meminta penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk diperketat.

Ia menyebut bahwa penerima bansos harus mengelola keuangan dengan baik dan tidak menggunakan uang bantuan untuk hal selain kebutuhan pokok.

“Kami sampaikan kepada warga masyarakat khususnya penerima bansos dari pemerintah bahwa kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan, papan,” ujar Endah usai acara peluncuran bantuan beras bagi warga kurang mampu di Balai Kelurahan Kepek, Kapanewon Saptosari pada Selasa, 22 Juli 2025.

Baca Juga: DJ Panda Buka Suara, Akui Hubungan dengan Erika Carlina Terjadi Usai Mabuk Bersama

“Selama masih di-support pangannya dari pemerintah, maka kita harus mendisiplinkan diri,” tambahnya.

Ia kemudian menyentil tentang penerima bansos yang masih membeli rokok maupun skincare untuk dipertimbangkan lagi.

“Kepada perangkat daerah kami, bagi penerima bansos yang masih menggunakan uangnya di luar kebutuhan pokok, misalnya maaf masih merokok, membeli skincare dan sebagainya ya kami mohon Pak Lurah mempertimbangkan kembali,” tegasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Kecewa Timnas U-23 Indonesia Tak Menang Lawan Malaysia: Jangan Hanya Bisa Lawan Brunei!

“Rapat dalam musyawarah dusun atau musyawarah kelurahan bahwa yang bersangkutan ternyata mampu, jadi ukurannya seperti itu,” tambahnya.

Endah menyatakan bahwa untuk keluar dari garis kemiskinan tak hanya dari bantuan pemerintah, tetapi keinginan berubah dari masyarakat sendiri.

“Edukasi untuk kita mau prihatin keluar dari kemiskinan ini memang harus dilakukan dari si warga itu sendiri, bukan tugas dari pemerintah,” tandasnya.

“Karena mengubah nasibnya sendiri dengan hidup hemat saja tidak mau, prihatin saja tidak mau, menabung untuk membawa perubahan derajatnya saja tidak mau, kenapa kita harus memikirkannya, yang lebih membutuhkan masih banyak,” pungkasnya.
***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Panji Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 15:03 WIB
X