REFERENSIBERITA.COM-Di era perkembangan teknologi yang pesat, dunia pendidikan juga mengalami perubahan signifikan. Pendidikan 5.0 adalah respons terhadap era baru ini, di mana teknologi digital tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga bagian integral dari proses belajar-mengajar.
Baca Juga: Wilayah Barat Banjarnegara Kaya Cagar Budaya, TACB Lakukan Kajian
Salah satu inovasi terbaru dalam bidang ini adalah pengembangan model pembelajaran berbasis Pendidikan 5.0 oleh tim peneliti dosen dari Universitas Semarang (USM). Mereka memperkenalkan HYLED 5.0, sebuah model pembelajaran hybrid yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Inggris bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dr. Tatas Transinata, M.Pd., Ketua Tim Peneliti USM, menjelaskan bahwa HYLED 5.0 (Hybrid Laboratory based on Education 5.0) menggabungkan berbagai elemen teknologi dan digitalisasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif. Menurutnya, Pendidikan 5.0 tidak hanya mengandalkan teknologi canggih, tetapi juga menekankan pentingnya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar.
Baca Juga: Tips Mahasiswa Selalu Produktif: Panduan Lengkap untuk Mengoptimalkan Waktu Kuliah
"Di era Pendidikan 5.0, perkembangan teknologi dan digitalisasi mendorong perubahan yang masif dalam dunia pendidikan. HYLED 5.0 mengintegrasikan konsep laboratorium hybrid yang menggabungkan elemen program aplikasi, perangkat keras, desain pembelajaran, dan materi berbasis Pendidikan 5.0. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Inggris sekaligus memotivasi siswa dalam proses belajar," jelas Dr. Tatas pada Sabtu, 28 September 2024.
Baca Juga: Tips Membuat Video Edukasi yang Efektif dan Menarik untuk Ditonton
Model pembelajaran ini tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga memperhatikan kebutuhan siswa di era modern. Dengan pendekatan yang lebih interaktif dan inovatif, HYLED 5.0 dirancang agar siswa dapat merasakan manfaat langsung dari perkembangan teknologi tanpa kehilangan esensi pendidikan yang bersifat humanis. Dengan kata lain, teknologi berperan sebagai mitra penting dalam proses pembelajaran, bukan pengganti guru atau instruktur.
Proses Pengembangan HYLED 5.0
Rati Riana, salah satu anggota tim peneliti, menambahkan bahwa proses pengembangan HYLED 5.0 menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D). Metode ini memungkinkan tim peneliti untuk menciptakan media pembelajaran yang inovatif, efisien, dan tepat guna sesuai kebutuhan siswa.
Baca Juga: 7 Tips Olahraga Ringan bagi Penderita Penyakit Jantung untuk Hidup Lebih Sehat
"Kami menggunakan metode R&D dalam pengembangan model ini. Dengan pendekatan ini, kami dapat menghasilkan media pembelajaran yang inovatif, efisien, dan mudah diimplementasikan. HYLED 5.0 diharapkan menjadi solusi efektif untuk tantangan dalam pembelajaran bahasa Inggris, terutama pada aspek menulis, yang sering kali menjadi hambatan bagi siswa SMK," kata Rati Riana.
Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Politik untuk Anak Muda
Penulisan dalam bahasa Inggris memang menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi banyak siswa di tingkat SMK. Meskipun mereka sering diajarkan keterampilan membaca dan berbicara, kemampuan menulis sering kali diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Melalui HYLED 5.0, tim peneliti berharap dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, terutama di era digital ini di mana kemampuan menulis dalam bahasa asing sangat dibutuhkan.
Artikel Terkait
Neacourse Sediakan Layanan Kursus Bahasa Inggris untuk Dewasa
Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen PSP Angkatan 3 Sukses Digelar di SMA Negeri 2 Purbalingga
Ini dia Juara Lomba Bercerita Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2024
Wilayah Barat Banjarnegara Kaya Cagar Budaya, TACB Lakukan Kajian