REFERENSIBERITA.COM-Kehadiran Rasulullah Muhammad SAW di dunia mengubah peradaban. Hal ini tidak hanya diakui oleh umat Islam, tetapi juga oleh penganut agama lain. Selama 23 tahun masa kenabiannya, Muhammad berhasil menciptakan tatanan dunia baru.
Baca Juga: DPR Usulkan Pembenahan Sistem Pendidikan Dokter Spesialis
Islam menjadi alternatif peradaban di tengah arus kebodohan dan jahiliyah yang melanda. Namun, untuk dapat menjadi tokoh perubahan seperti Rasulullah, tidaklah mudah. Ada tujuh hal yang harus dilakukan untuk meneladani beliau.
Baca Juga: Kebakaran di SPBU Piasa Kulon Banyumas, Dua Mobil Hangus dan Kerugian Material Rp 120 Juta
Pernyataan ini disampaikan oleh KH Juhaman Suriah Al Fahlawi, Pengurus Majelis Syari Lajnah Tanfidziah Pimpinan Pusat Syarikat Islam (SI), dalam Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Panitia Hari Besar Islam-Panitia Pengajian Umum (PHBI-PPU) Kabupaten Banjarnegara, Rabu (18/9/2024) di Pendopo Dipayuda Banjarnegara. Acara tersebut dihadiri ribuan warga dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Baca Juga: Tips Belajar Anak TK di Rumah: Membantu Anak Sukses dari Awal
Ketujuh hal yang harus diteladani dari Rasulullah antara lain: kekokohan iman, ibadah, akhlak, jihad, dakwah, fisik, serta kepemimpinan. "Selama 23 tahun kenabian, 13 tahun di Makkah dan sisanya di Madinah, beliau mampu melakukan perubahan dalam aspek akidah, ibadah, akhlak, muamalah, maisyah, hukumah, bahkan daulah. Semua sendi kehidupan dapat beliau ubah. Beliau adalah sosok yang kokoh dalam segala hal," jelas Juhaman.
Baca Juga: Kejari Karanganyar Tetapkan Camat Ngargoyoso Tersangka Korupsi BUMDes
Ia berharap para pejabat yang saat ini menjabat dapat memanfaatkan kewenangan yang dimiliki sebagai bekal di akhirat. "Bagi yang menjadi Penjabat Bupati, gunakanlah tanda tangan Anda untuk kebijakan yang baik dan bermanfaat bagi akhirat. Kita tidak diminta untuk menjadi manusia sempurna, tetapi untuk menjadi manusia yang berguna. Kekokohan akidah akan membawa kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat," tandas anggota Komisi Fatwa MUI Pusat itu.
Dalam kesempatan tersebut, Juhaman juga memuji eratnya hubungan antar organisasi masyarakat (ormas) Islam di Banjarnegara. Menurutnya, menjaga silaturahmi merupakan satu rahmat di dunia yang akan menghasilkan 99 rahmat dari Allah di akhirat kelak.
Baca Juga: Studi Banding MGMP IPS SMP Kabupaten Kebumen ke SMP Negeri 1 Kemranjen
Ketua panitia pelaksana kegiatan dari Ormas Syarikat Islam, Mustangin, menjelaskan bahwa PHBI-PPU berfungsi sebagai alat perekat dan ajang silaturahmi antar umat Islam di Banjarnegara.
Baca Juga: KPU Banjarnegara Tetapkan DPT Pilkada Serentak 2024 Sebanyak 795.970
"PHBI-PPU ini sudah ada sejak 1998, diprakarsai oleh Ormas SI, Muhammadiyah, dan NU, dalam rangka membantu Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Di sini kita silaturahmi dan ngaji bareng. Penyelenggaranya bergantian setiap tahun. Kebetulan tahun ini jatahnya Syarikat Islam," jelas Sekretaris DPC SI Banjarnegara itu.
Artikel Terkait
Kebakaran Hebat di Desa Kedawung, Banjarnegara: Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah
KPU Banjarnegara Tetapkan DPT Pilkada Serentak 2024 Sebanyak 795.970
Kebakaran di SPBU Piasa Kulon Banyumas, Dua Mobil Hangus dan Kerugian Material Rp 120 Juta