Urgensi Integrasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Pembelajaran IPA

photo author
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 10:17 WIB
17 SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
17 SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)

REFERENSIBERITA.COM_Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran sentral dalam membentuk generasi yang sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan kemajuan sosial. Salah satu pendekatan yang relevan saat ini adalah integrasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam pembelajaran IPA. SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah inisiatif global yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan melalui 17 tujuan strategis hingga 2030. Integrasi ini penting untuk menciptakan siswa yang tidak hanya memahami konsep-konsep ilmiah, tetapi juga dapat menerapkannya dalam konteks keberlanjutan global (United Nations, 2015).

Salah satu alasan utama mengapa integrasi SDGs dalam pembelajaran IPA menjadi urgensi adalah karena permasalahan global, seperti perubahan iklim, polusi, dan kekurangan sumber daya, membutuhkan pendekatan berbasis sains untuk solusi yang berkelanjutan. Siswa perlu dibekali pemahaman yang kuat tentang keterkaitan antara fenomena alam dan dampaknya terhadap manusia serta lingkungan. Misalnya, tujuan SDGs ke-13, yaitu aksi terhadap perubahan iklim, dapat diintegrasikan dengan materi IPA tentang siklus karbon dan efek rumah kaca, yang memberikan pemahaman ilmiah yang relevan bagi siswa.

Baca Juga: Outbond P5 SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu di D'Las Purbalingga untuk Membangun Jiwa dan Raga Peserta Didik

Urgensi lainnya adalah pembelajaran IPA yang terintegrasi dengan SDGs dapat mendorong siswa untuk berperan aktif dalam menciptakan solusi nyata. Pendekatan ini dapat memfasilitasi pemikiran kritis dan pemecahan masalah berbasis sains untuk menangani isu-isu seperti kekurangan air bersih (SDG 6) atau polusi laut (SDG 14). Dalam proses ini, siswa bukan hanya belajar teori, tetapi juga terlibat dalam kegiatan praktis yang mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan di masa depan.

Dalam konteks kurikulum, integrasi SDGs memungkinkan pengembangan kompetensi siswa dalam memahami keterkaitan antara sains dan masalah sosial. Konsep-konsep IPA seperti ekosistem, daur ulang, dan energi dapat dikaitkan langsung dengan tujuan SDGs, seperti SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Hal ini membantu siswa melihat bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya sekadar teori, tetapi memiliki dampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari dan masa depan planet ini.

Penting juga untuk dicatat bahwa integrasi SDGs dalam pembelajaran IPA dapat memperkuat kesadaran global di kalangan siswa. Ketika siswa diajak mempelajari tentang SDGs, mereka menjadi lebih sadar akan permasalahan global yang sedang dihadapi. Mereka dapat belajar untuk menghargai perbedaan budaya, memahami pentingnya kolaborasi internasional, dan mengembangkan empati terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara lain. Hal ini sangat relevan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), yang menekankan pada pendidikan yang inklusif dan setara (United Nations, 2015).

Baca Juga: Tips Pendidikan Tambahan di Luar Sekolah untuk Menambah Skill

Pendekatan ini juga memungkinkan guru IPA untuk mengadopsi metode pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan. Dengan mengaitkan topik-topik sains dengan SDGs, guru dapat menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Selain itu, hal ini dapat mendorong kolaborasi lintas disiplin, di mana IPA bisa diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan, geografi, atau bahkan ekonomi dalam memahami keberlanjutan.

Konteks lokal juga tidak boleh diabaikan dalam integrasi SDGs. Di Indonesia, misalnya, banyak tantangan lingkungan dan sosial yang bisa dijadikan studi kasus dalam pembelajaran IPA, seperti deforestasi, pengelolaan sampah, atau krisis energi. Guru dapat memanfaatkan isu-isu ini untuk mengajarkan konsep IPA sambil menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada siswa. Pendekatan ini juga dapat meningkatkan relevansi pendidikan bagi siswa di wilayah pedesaan atau perkotaan yang menghadapi tantangan spesifik.

Lebih jauh, integrasi SDGs dalam IPA juga relevan dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21. Siswa dituntut untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, serta memiliki kemampuan literasi sains dan teknologi yang baik. Kompetensi-kompetensi ini sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan kompleks di era modern, termasuk yang terkait dengan SDGs. Oleh karena itu, pembelajaran IPA yang terintegrasi dengan SDGs dapat menjadi sarana efektif untuk mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga: Nadiem Soroti Pendekatan Berbasis Pengguna dalam Transformasi Pendidikan di Indonesia

Integrasi SDGs dalam pembelajaran IPA juga berpotensi memperkaya evaluasi pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan dengan lebih berbasis pada proyek atau tugas yang melibatkan pemecahan masalah nyata. Dengan demikian, siswa tidak hanya diuji kemampuan kognitifnya, tetapi juga keterampilan praktis dan sikapnya terhadap keberlanjutan. Evaluasi semacam ini dapat memberikan gambaran lebih komprehensif tentang penguasaan siswa terhadap materi dan kontribusi mereka terhadap tujuan global.

Pada akhirnya, urgensi integrasi SDGs dalam pembelajaran IPA terletak pada perlunya generasi muda yang paham akan sains dan sekaligus peduli terhadap keberlanjutan. Dengan demikian, pendidikan IPA tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami alam, tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua makhluk hidup di bumi ini (UNESCO, 2017).

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nokman Riyanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X