Banjarmangu, REFEERENSIBERITA.COM – Dalam rangka mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan positif, pegiat konservasi di Banjarmangu mengadakan pelatihan bahasa Inggris bagi masyarakat. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan bahasa asing, tetapi juga sebagai bagian dari persiapan sumber daya manusia (SDM) untuk membangun peradaban Kampung Literasi Konservasi.
Baca Juga: SPEN4SA BERBAGI, SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu Bagikan 100 Paket Makanan Berbuka Gratis (MBG)
Pelatihan ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, tetapi juga ditujukan untuk pemuda yang akan menjadi generasi penerus dalam bidang literasi dan konservasi. Koordinator kegiatan, Buyung Kahayunan, menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa Inggris dikemas dengan pendekatan yang menarik dan relevan dengan isu-isu lingkungan.
“Kami ingin agar belajar bahasa Inggris ini menjadi bagian dari tadabur alam. Jadi, selain memahami bahasa, peserta juga belajar bagaimana merawat alam secara berkelanjutan. Ini penting agar mereka tidak hanya cakap berkomunikasi secara global, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan,” ujar Buyung Kahayunan.
Baca Juga: Tak Hanya Dikurangi Takarannya, Polisi Temukan Fakta Baru pada Minyakita yang Ternyata Dipalsukan
Ketua Tim Penggerak Konservasi Banjarmangu, Farid Muldiyatno, menambahkan bahwa program ini memiliki dampak jangka panjang yang sangat signifikan.
Baca Juga: Kronologi Dugaan Bayi Tewas Dicekik Ayahnya di Jateng: Sang Ibu Sempat Sadari Kondisi yang Tak Wajar
“Kegiatan ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan bahasa, tetapi juga membangun kesadaran bahwa literasi dan konservasi harus berjalan beriringan. Bahasa Inggris membuka akses ke lebih banyak ilmu pengetahuan global, termasuk tentang lingkungan dan keberlanjutan. Jika generasi muda kita memiliki keterampilan ini, maka mereka akan lebih siap dalam menghadapi tantangan zaman dan banjarnegara kedepan bisa menjadi kabupaten konservasi yang terintegrasi dengan semua lini kehidupan,” jelasnya.
Pelatihan ini berlangsung selama bulan Ramadhan dan diharapkan dapat terus berlanjut setelahnya. Dengan adanya program ini, diharapkan Kampung Literasi Konservasi di Banjarmangu semakin berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan peradaban berbasis literasi dankepedulian lingkungan.