Peringatan Hardiknas 2022, Guru Honorer Berikan Penghargaan kepada Dua Tokoh Kota Tangerang

REFERENSI BERITA - Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas tahun 2022 adalah momentum pemulihan dan bergerak maju dalam hal pendidikan.

Hal ini sesuai dengan tema Hardiknas 2022 yaitu "Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar."

Hardiknas yang sejatinya jatuh pada tanggal 02 Mei 2022, karena berbarengan perayaan Idul Fitri 1443 H, maka secara nasional diundur peringatannya pada hari ini, Jumat 6 Mei 2022.

Baca Juga: Seba Baduy adalah Ungkapan Rasa Syukur Urang Kanekes kepada Tuhan

Dalam rangka peringatan tersebut, para guru honorer yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Guru Honorer Kota Tangerang menggelar refleksi dan pemberian penghargaan (Award) kepada dua tokoh yang dinilai berjasa dan memiliki dedikasi tinggi dalam membela dan memperjuangkan nasib, baik status maupun kesejahteraan guru honorer, terutama di Kota Tangerang dan Provinsi Banten.

Dua tokoh tersebut adalah H Ahmad Jazuli Abdillah yang merupakan anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Demokrat Dapil Kota Tangerang, dan Eni Handayani, S.Pd. S.Si seorang guru honorer berprestasi juga instruktur profesional yang baru diangkat menjadi ASN P3K.

Keduanya dinilai berjasa karena selama ini aktif berjuang dan mendampingi tenaga guru honorer dalam memperjuangkan status dan kesejahteraan.

Baca Juga: Pemerhati: Seba Baduy bukan Bentuk Ketundukan Urang Kanekes

H Ahmad Jazuli Abdillah sendiri bukanlah sosok asing di dunia aktivis dan pendidikan. Dia adalah sosok penggerak yang gigih memperjuangkan status guru, khususnya para guru honorer.

Salah satu upayanya pada tahun itu adalah memfasilitasi para guru honorer di Kota Tangerang mengikuti try out dan pelatihan ujian seleksi PPPK.

Bang Jazuli, biasa akrab dipanggil, bukan hanya memfasilitasi tapi juga menyediakan trainer dan pelatih terbaik agar para guru mampu menghadapi ujian seleksi PPPK.

Baca Juga: Hepatitis Akut Mengintai, Dinkes Provinsi Banten Minta Masyarakat tetap Tenang

Hampir 400 orang lebih guru yang ikut kegiatan tersebut dan 90 persen peserta lulus seleksi PPPK.

Kemudian, beberapa kali mendampingi para tenaga honorer memperjuangkan aspirasi ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPANRB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan ke Komisi II dan Komisi X DPR RI.